DAFTAR ISI
BAB I LISTRIK STATIS 3
-
Muatan Listrik 3
-
Pengosongan Muatan Listrik 4
-
Elektroskop 5
-
Interaksi Benda Muatan Listrik 6
-
Hukum Coulomb 7
EVALUASI 9
BAB II ELEMEN DAN ARUS LISTRIK 11
A. Arus Listrik 11
B. Beda Potensial Listrik 16
EVALUASI 23
BAB III LISTRIK DINAMIS 25
A. Hubungan Beda Potensial dan Kuat Arus Listrik 25
B. Hambatan Penghantar 27
C. Konduktor dan Isolator 30
D. Kuat Arus pada Rangkaian 32
E. Rangkaian Hambatan 33
F. Hukum Ohm pada Rangkaian Tertutup 35
EVALUASI 36
BAB IV ENERGI DAN DAYA LISTRIK 39
A. Energi Listrik 39
B. Daya Listrik 42
C. Kwhmeter 42
D. Alat-alat Listrik yang Mengubah Energi Listrik menjadi Energi lain 43
EVALUASI 44
BAB V KEMAGNETAN 46
A. Jenis dan Bentuk magnet 46
B. Sifat-sifat magnet 49
C. Membuat magnet 50
D. Menghilangkan Sifat kemagnetan 52
E. Medan Magnet 52
F. Kemagnetan Bumi 54
G. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik 55
H. Pemanfaatan kemagnetan dalam Produk teknologi 58
EVALUASI 58
BAB VI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 61
A. Gaya Gerak Listrik Induksi 61
B. Generator dan Dinamo 63
C. Transformator 64
EVALUASI 66
BAB VII TATA SURYA 68
A. Sistem Tata Surya 68
B. Matahari Sebagai Bintang dan Bumi Salah Satu Planetnya 77
C. Gerak Edar Bumi, Bulan dan Satelit Buatan 80
D. Litosfer dan Atmosfer 85
E. Permasalahan Lingkungan 88
EVALUASI 90
LISTRIK STATIS
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Muatan Listrik
Pada saat kamu menyisir rambut kering, rambutmu tertarik oleh sisir. Mengapa rambut menempel di sisir? Pada mulanya rambut dan sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena jumlah proton dan elektron sama. Pada saat kamu menggosokkan sisir pada rambutmu, sejumlah atom di dalam rambutmu terganggu, sejumlah elektron di dalam rambutmu terlepas dan berpindah ke sisirmu. Akibatnya, sisirmu memperoleh tambahan elektron, dan sisirmu itu tidak lagi netral, tetapi memiliki muatan negatif. Rambutmu kehilangan elektron, sehingga rambutmu itu bermuatan positif. Contoh lain yaitu jika plastik atau ebonit jika digosok dengan kain wool akan bermuatan negatip karena elektron pada wool berpindah ke plastik atau ebonit sedangkan kain wool kehilangan elektron. Sedangkan batang kaca yang digosok dengan kain sutera akan bermuatan positip sebab batang kaca kehilangan elektron sedangkan kain sutera mendapatkan elektron dari batang kaca. Peristiwa ini merupakan contoh mendapatkan listrik statis dengan cara menggosok. Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan 1.1. Listrik statis adalah berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak bermuatan listrik.
Kegiatan 1.1
Memberi muatan listrik dengan cara
menggosok
a. Tujuan: Menimbulkan muatan listrik pada benda dengan cara menggosok
b. Alat dan Bahan:
-
1 buah sisir
-
kertas tisu
-
rambut kering
c. Prosedur Kegiatan
1. Letakkan potongan-potongan kertas tisu di atas meja.
2. Gosoklah sebuah sisir dengan rambutmu, dekatkan sisir tersebut pada kertas tisu. Apa yang kamu amati ? .............................................................................................................................
3. Biarkan kertas tisu itu menempel pada sisir selama beberapa detik. Apa yang kamu amati setelah beberapa detik berlalu ? ......................................................................................................
d. Analisis
1. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut tersebut sebelum saling digosokkan? ..............................................................................................................................................................
2. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut setelah saling digosokkan ? ..............................................................................................................................................................
3. Pada saat sisir tersebut didekatkan pada tisu, mengapa tisu ini tertarik oleh sisir ? ..............................................................................................................................................................
4. Setelah beberapa saat tisu itu menempel pada sisir, mengapa tisu itu lepas lagi ? ..............................................................................................................................................................
e. Sekarang Jawablah !
1. Bagaimana caranya elektron pindah dari satu benda menuju benda lain dalam kegiatan ini? .......................................................................................................................................................
2. Apa yang terjadi pada suatu benda yang tidak bermuatan listrik, jika benda itu mendapatkan atau kehilangan elektron ? .......................................................................................................................... ..............................................................................................................................................................
3. Apa yang menjadi kesimpulanmu dari kegiatan tersebut ? ................................................................. ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
B. Pengosongan Muatan Listrik
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini dinamakan pengo-songan listrik statis. Petir meru-pakan salah satu contoh proses pengosongan. Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengo-songan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut petir.
Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, melalui pentanahan, agar arus listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
C. Elektroskop
Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan listrik.
Bagian-bagian utama elektroskop :
a. Dua helai foile emas atau perak sebagai daun elektroskop
b. Lempeng logam bulat sebagai penghantar
c. Kotak kaca sebagai tempat tangkai penghantar beserta foil
Kegunaan elektroskop:
1. Untuk mengetahui benda bermuatan atau tidak bermuatan
Daun elektroskop mula-mula menutup (netral). Bila sebuah benda disentuhkan pada lempeng logam dan daun elektroskop tetap menutup, benda tersebut tidak bermuatan. Apabila sebuah benda disentuhkan pada lempeng logam dan daun elektroskop membuka, berarti benda tersebut bermuatan.
2. Untuk mengetahui jenis muatan listrik
Mula-mula elektroskop diberi muatan yaitu dengan jalan menyentuh lempeng logam dengan benda bermuatan, misalnya muatan positif. Suatu benda bermuatan (belum diketahui jenis muatannya) didekatkan pada lempeng logam. Apabila daun elektroskop membuka, berarti benda tersebut bermuatan positif dan bila daun elektroskop menutup berarti benda tersebut bermuatan negatif. Untuk memahami prinsip kerja elektroskop lakukan kegiatan 1.2.
Kegiatan 1.2
ELEKTROSKOP
a. Pendahuluan
Benda ada yang bermuatan listrik dan ada yang tidak bermuatan listrik. Bagaimana untuk mengetahui bahwa suatu benda bermuatan listrik ? Untuk mengetahui sebuah benda bermuatan listrik atau tidak lakukanlah kegiatan berikut ini.
b. Alat dan Bahan
-
1 buah batang kaca
-
1 potong kain sutera
-
1 buah elektroskop
c. Prosedur
-
Sebelum batang kaca digosok-gosok dengan kain sutera dekatkan pada bola/kepala elektroskop, amati daun elektroskop. Apa yang terjadi pada daun elektroskop ? ..............................................................................................................................................................
-
Gosok-gosoklah batang kaca dengan kain sutera.
-
Dekatkan ujung batang kaca tersebut ke bola/kepala logam elektroskop dan lihat daun-daunnya. Apa yang terjadi ? ............................................................................................................................. Mengapa demikian ? .........................................................................................................................
-
Kemudian jauhkan batang kaca dari kepala elektroskop dan lihat daun-daun elektroskop. Apa yang terjadi pada daun elektroskop ? ............................................................................................... Mengapa demikian ? .........................................................................................................................
-
Dekatkan lagi batang kaca yang sudah digosok-gosok kain sutera tersebut ke bola/kepala elektroskop , tahan batang kaca di dekat kepala elektroskop kemudian sentuhlah kepala elektroskop dengan ujung jari amati daun elekltroskop apa yang terjadi ? .............................................................................................................................................................. Mengapa demikian ? ...........................................................................................................................
-
Jauhkan ujung jari dan batang kaca dari kepala elektroskop. Amati yang terjadi pada dauan elektroskop, apa yang terjadi ? …........................................................................................................ Mengapa demikian ? ...........................................................................................................................
d. Analisis dan Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas dengan cara membuat gambar untuk menjelaskan hasil tersebut.
................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................
D. Interaksi Benda Bermuatan Listrik
Telah kita ketahui bahwa untuk menimbulkan muatan listrik pada suatu benda dapat dilakukan dengan cara menggosok. Apa yang terjadi jika dua buah benda bermuatan listrik saling kita dekatkan ? Dua buah benda masing-masing bermuatan listrik negatip dan saling berdekatan, maka antara dua benda tersebut akan terjadi gaya tolak-menolak. Demikian juga jika dua buah benda masing-masing bermuatan listrik positip dan saling berdekatan, maka antara dua buah benda tersebut juga akan terjadi gaya tolak-menolak. Tetapi jika sebuah benda bermuatan listrik positip didekatkan dengan benda bermuatan listrik negatip maka antara dua buah benda tersebut akan terjadi gaya tarik-menarik. Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan 1.3.
Kegiatan 1.3
Sifat Benda Bermuatan Listrik
a. Tujuan : Mengetahui sifat kelistrikan yang ditimbulkan oleh penggaris plastik.
b. Alat dan Bahan
-
Dua buah penggaris plastik yang masih baru.
-
Benang
-
Tiang statif
-
Dua batang kaca
-
Kapas
c. Prosedur Kegiatan
1. Ambil dua buah mistar plastik.
2. Gantungkan salah satu mistar itu dengan benang pada sebuah statif seperti gambar berikut.
3. Gosok-gosokkan salah satu ujung mistar itu pada rambut yang kering.
4. Ambil mistar yang lain, dan gosokkan ujung mistar itu pada rambut yang kering.
5. Dekatkan kedua ujung mistar yang telah digosok seperti gambar. Amatilah apa yang terjadi.
6. Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok kalian.
7. Ambillah dua batang kaca.
8. Gantungkan salah satu batang kaca dengan seutas benang pada sebuah statif seperti gambar di bawah ini.
9. Gosok-gosokkan salah satu ujung kaca itu dengan kapas yang kering.
10. Ambil kaca yang lain dan gosokkan ujung kaca dengan kapas yang kering.
11. Dekatkan kedua ujung kaca yang telah digosok. Amatilah apa yang terjadi.
12. Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok kalian.
13. Dekatkan ujung mistar yang telah digosok rambut kering dengan ujung kaca yang telah digosok kapas kering. Amatilah apa yang terjadi.
c. Analisis dan Kesimpulan
-
Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok.
-
Buatlah suatu kesimpulan yang disertai alasan yang menunjukkan adanya sifat kelistrikan dari dua benda yang berbeda atau sama yaitu antara mistar dan kaca, mistar dan mistar, dan kaca dan kaca.
-
Presentasikan hasil pengamatanmu pada kegiatan ini.
E. Hukum Coulomb
Jika dua benda bermuatan listrik berdekatan akan terjadi gaya listrik. Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara dua muatan listrik disebut gaya Coulomb (Fc). Apabila dua muatan yang berdekatan muatannya sejenis, maka gaya Coulombnya berupa gaya tolak-menolak. Sebaliknya, dua muatan yang berdekatan muatannya tak sejenis, maka gaya Coulombnya berupa gaya tarik-menarik.
Besar gaya Coulomb bergantung pada:
a. besar masing-masing muatan (Q1 dan Q2 ),
b. kuadrat jarak antara dua muatan (r2).
Hukum Coulomb berbunyi: besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.
Secara matematik Hukum Coulomb dirumuskan:
Keterangan :
Fc = gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dalam satuan newton (N)
Q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
Q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
r = jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k = konstanta pembanding besarnya 9 x 109 Nm2/C2
Contoh Soal:
1. Dua buah benda memiliki muatan masing-masing Q dan -Q kedua benda terpisah pada jarak sejauh d, sehingga menghasilkan gaya sebesar F. Jika jarak kedua benda didekatkan menjadi setengahnya, maka berapa besar gayanya sekarang ?
Diketahui:
Q1 = Q dan Q2 = -Q
r = ½ d
Ditanyakan : F = .. ?
Jawaban :
F = k F = k
F’ = k = - k = - 4 k = - 4 F1
Jadi gayanya menjadi 4 kali gaya semula sedangkan tanda negatip (-) artinya terjadi gaya tarik menarik antara dua muatan.
2. Dua muatan dipisahkan dengan jarak 3 cm. Benda A memiliki muatan 6 C dan benda B memiliki muatan 3C .
Pertanyaan :
-
Buatlah diagram vektor gaya-gaya kedua muatan tersebut
-
Berapa gaya pada benda A dan benda B serta ke mana arahnya ?
Penyelesaian :
Diketahui :
QA = 6 C = 6 x 10-6 C
QB = 3C = 3 x 10-6 C
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
Ditanyakan :
a. Diagram vektor gaya-gaya pada masing-masing muatan
b. FA dan FB serta arahnya
Jawaban:
FB pada A
A
FA pada B
B
a.
r
b. FA = FB = k
= 9 x 10 9 Nm2/C2
= 9 x 10 9 Nm2/C2
= 9 x 10 9 Nm2/C2 x 2 10-8 C2/m2
= 18 x 10 N = 180 N
FA arahnya ke kanan dan FB arahnya ke kiri yang besarnya sama.
EVALUASI
Pilih salah jawaban yang benar !
1. Bagian atom yang tidak bermuatan listrik dinamakan ...
A. elektron B. Neutron
C. Proton D. nukleon
2. Pelepasan elektron dari atom suatu benda mengakibatkan benda tersebut bermuatan ...
A. netral B. negatif
C. positif D. negatif dan positif
3. Dua Penggaris plastik yang telah digosok dengan kain wol jika didekatkan akan terjadi peristiwa .....
A. tolak menolak
B. tarik menarik
C. keduanya tidak bergerak
D. kadang-kadang tarik menarik
4. Kaca yang digosokkan kain sutera akan bermuatan positif. Hal ini terjadi karena ...
A. elektron berpindah dari kain sutera ke kaca
B. elektron berpindah dari kaca ke kain sutera
C. proton berpindah dari kain sutera ke kaca
D. proton berpindah dari kaca ke kain sutera
5. Perhatikan gambar di bawah !
Kedua benda tersebut digosok dengan kain sutra., jika didekatkan yang terjadi adalah .....
|
A. tolak menolak C. diam
B. tarik menarik D. ditarik pelan-pelan
6. Penggaris plastik yang kering jika digosokkan pada rambut dapat menarik helaian rambut, karena …….
A. proton dari plastik berpindah ke rambut
B. proton dari rambut berpindah ke plastik
C. elektron dari plastik berpindah ke rambut
D. elektron dari rambut berpindah ke plastik
7. Seorang siswa melakukan penyelidikan perilaku sisir terhadap serpihan kertas berikut :
Hasil penyelidikannya, sisir plastik tersebut dapat menarik serpihan kertas seperti pada gambar. Hal ini disebabkan sisir plastik telah ....
|
digosok dengan
|
peristiwa yang terjadi
|
jenis muatan listrik yang ditimbulkan
|
A
|
kain sutera
|
mendapat tambahan elektron
|
negatif
|
B
|
kain wol
|
mendapat tambahan elektron
|
negatif
|
C
|
kain sutera
|
kehilangan beberapa elektron
|
positif
|
D
|
kain wol
|
kehilangan beberapa elektron
|
positif
|
|
8. Jika mistar plastik digosok dengan kain wol, maka yang terjadi adalah ...
A. elektron dari mistar berpindah ke kain wol sehingga mistar bermuatan positip ( )
B. elektron dari kain wol berpindah ke mistar sehingga mistar bermuatan negatip (-)
C. elektron dari kain wol berpindah ke mistar, sehingga mistar bermuatan positip ( )
D. proton dari mistar berpindah ke kain wol sehingga mistar bermuatan negatip (-)
9. Ebonit jika digosok dengan kain wol akan bermuatan ..
A. netral C. negatif
B. positif D. tidak bermuatan
10. Perhatikan gambar berikut !
Batang kaca dapat menarik serpihan kertas seperti pada gambar karena telah bermuatan listrik yang ditimbulkan oleh peristiwa penggosokan dengan ….
-
kain wol, sehingga melepaskan beberapa elektron yang dimiliki
-
kain sutera, sehingga melepaskan beberapa elektron yang dimiliki
-
kain wol, sehingga menerima beberapa elektron dari kain wol
D. kain sutera, sehingga menerima beberapa elektron
11. Perhatikan sederetan benda-benda bermuatan listrik yang digantung dengan benang berikut !
Jika benda C bermuatan listrik positif, maka berturut-turut benda A, B, D, dan E bermuatan listrik ....
-
positif, negatif, positif, dan positif
-
negatif, positif, negatif, dan negatif
-
negatif, negatif, positif, dan positif
-
positif, positif, negatif, dan negatif
|
12. Pemisahan muatan listrik positif maupun negatif pada benda netral akibat pengaruh benda bermuatan listrik di dekatnya disebut ....
A. induksi elektromagnetik
B. induksi listrik
C. GGL induksi
D. arus induksi
12. Gambar manakah yang benar untuk sebuah benda bermuatan listrik negatif didekatkan pada elektroskop bermuatan listrik positip ?
13. Dua buah benda memiliki muatan masing-masing Q dan -Q kedua benda terpisah pada jarak sejauh d, sehingga menghasilkan gaya sebesar F. Jika jaraknya tetap tetapi muatannya berubah menjadi 4Q dan -3Q, maka besar gayanya sekarang adalah ...
A. 7F B. 8F C. 10F D.12F
14. Dua buah benda memiliki muatan masing-masing Q dan -Q kedua benda terpisah pada jarak sejauh d, sehingga menghasilkan gaya sebesar F. Jika jarak kedua benda didekatkan menjadi setengahnya, maka besar gayanya sekarang adalah ....
A. 1F B. 2F C. 3F D. 4F
15. Dua buah benda masing-masing muatannya 5 x 10-6 C dan 2 x 10-6 C, terletak pada jarak 2 cm. Jika k = 9x109 N m2 /C2 maka besar gaya tolak kedua muatan tersebut adalah …
A. 22,5 x 10-6 N C. 22,5 N
B. 225 N D. 22,5 x 106 N
|
ELEMEN DAN ARUS LISTRIK
Bab
2
Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Arus Listrik
1. Terjadinya Arus Listrik
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar jika antara kedua ujung penghantar terdapat beda potensial. Perhatikan gambar 2.1. Dua buah benda A dan B bermuatan listrik positip dan dihubungkan dengan penghantar. Benda A bermuatan positip 12 dan benda B bermuatan positip 6. Jika dua buah benda dihubungkan dengan penghantar maka elektron mengalir dari benda B ke benda A, sedangkan proton mengalir dari benda A ke benda B. Hal ini terjadi karena benda A potensialnya lebih tinggi dari pada benda B (VA> VB). Jadi arus listrik mengalir dari potensial lebih tinggi ke yang potensialnya lebih rendah. Elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Pada gambar 2.2 benda P bermuatan positip dan benda Q bermuatan negatip, maka arus listrik mengalir dari benda P ke benda Q, sedangkan elektron mengalir dari benda Q ke benda P.
2. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik dapat dibuat dengan cara menghubung-hubungkan kutub-kutub sumber arus listrik misalnya baterai dengan penghantar ke alat-alat listrik. Rangkaian listrik ada yang terbuka ada pula tertutup. Untuk memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 2.1.
Kegiatan 2.1
Rangkaian Listrik
a. Pendahuluan
Jika kalian menghubung-hubungkan sumber arus listrik misalnya baterai menggunakan penghantar maka dapat dikatakan bahwa kalian telah membuat suatu rangkaian. Rangkaian ada yang terbuka ada juga yang tertutup. Bagaimana membuat rangkaian terbuka, rangkaian tertutup ? Bagaimana pula caranya agar arus listrik dapat mengalir pada rangkaian ?
b. Tujuan : Membuat rangkaian listrik terbuka dan tertutup
c. Alat dan bahan
-
Baterai = 1 buah
-
Bola lampu 1,5 V = 1 buah
-
Saklar = 1 buah
-
Soket lampu = 1 buah
-
Kabel = secukupnya
d. Prosedur Kegiatan
1. Rangkailah alat-alat di atas sampai lampu dalam keadaan menyala.
2. Gambarlah rangkaian yang telah kamu buat tersebut.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
3. Dari rangkaian yang telah kamu buat tersebut matikan saklarnya dengan cara menggeser ke arah OFF. Apakah lampu tetap menyala ? .................................................................................................. Menurut pendapatmu apa sebabnya ? ..............................................................................................
4. Gambarlah rangkaian listrik pada prosedur 3 di atas.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
5. Geserlah sekali lagi saklarnya ke arah ON, apakah lampu menyala ? .................................................
Menurut pendapatmu apa sebabnya ? ..............................................................................................
Jadi fungsinya saklar untuk apa ? ....................................................................................................... Saklar, shaklar - Osiyo dashtlarining chorvador aholisi. Arxeologik adabiyotlarda bu davr "Ilk temir davri", "Ilk koʻchmanchilar davri", "S. davri" sifatida maʼlum. Gerodotttg yozishiga qaraganda, Yevrosiyo choʻllarining koʻchmanchilar dunyosi shim.
Kesimpulan:
Berkaitan dengan rangkaian terbuka, rangkaian tertutup buatlah kesimpulannya.
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Pada saat lampu menyala, pada rangkaian mengalir arus listrik. Jadi apa syarat-syaratnya agar arus listrik dapat mengalir pada rangkaian ?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3. Mengukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat diukur besarnya. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter (ammeter). Dapat juga untuk mengukur kuat arus listrik digunakan basicmeter dan avometer. Pada rangkaian listrik amperemeter dipasang secara seri dengan rangkaian yang diukur kuat arusnya.
Karena skala basicmeter standarnya menggunakan satuan mikroampere maka basicmeter hanya mampu mengukur kuat arus listrik yang sangat kecil. Agar basicmeter dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang besar maka harus dipasang shunt. Gambar 2.3 menunjukkan basicmeter tidak diberi shunt. Gambar 2.4 (a) Shunt dengan batas ukur 1 A dan 5 A sedangkan gambar 2.4 b) Shunt dengan batas ukur 50 mA dan 100 mA. Basic meter ini hanya dapat digunakan untuk mengukur arus dc.
Jika kamu akan mengukur kuat arus listrik di atas 1 A gunakan SHUNT 0 – 1 – 5 A, tetapi jika akan mengukur arus listrik di bawah 1 A gunakan SHUNT 0 – 50 – 100 mA. Misalkan kamu akan mengukur kuat arus listrik yang melewati sebuah lampu maka pasangkan SHUNT 0 – 50 – 100 DC mA pada Basic meter seperti gambar 2.5.
Jika kutub negatip baterai dihubungkan dengan kabel pada angka nol dan kutub positip baterai dihubungkan dengan kabel pada lampu kemudian lampu dihubungkan dengan kabel pada angka 100, maka batas ukur basic meter yang digunakan adalah 100 mA. Skala yang ditunjuk oleh jarum basic meter adalah 80 dan skala penuh 100 jika skala yang digunakan pada panel bawah, dan skala yang ditunjuk 40 dan skala penuh 50 jika skala yang digunakan pada panel atas basic meter. Apabila batas ukur di beri simbol Bu dan skala yang ditunjuk diberi simbol St dan skala penuh diberi simbol Sp, maka besarnya arus listrik hasil pengukuran adalah :
Hasilnya sama baik menggunakan skala atas maupun skala bawah.
1 A = 1000 mA = 103 mA
1 mA = 0,001 A = 10 -3 A
Bagaimana mengukur kuat arus listrik menggunakan basicmeter ? Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan 2.2.
Kegiatan 2.2
Mengukur Kuat Arus Listrik
Dengan Basicmeter
a. Tujuan: Mengukur besarnya kuat arus listrik pada rangkaian
b. Alat dan bahan
-
Basicmeter = 1 buah
-
Saklar = 1 buah
-
Bola lampu 1,5 V = 1 buah
-
Shunt 0 – 50 – 100 DC mA = 1 buah
-
Kabel = secukupnya
-
Soket lampu = 1 buah
-
Baterai = 2 buah
c. Prosedur Kegiatan
-
Buatlah rangkaian seperti gambar 2.6 !
-
Geserlah saklar pada posisi 1 (On).
-
Pastikan lampu sudah menyala dan jarum basicmeter menyimpang ke kanan.
-
Berapa batas ukurnya (Bu)? ..............................................................................................................
-
Berapa skala yang ditunjuk (pada skala yang bawah) (St) ? .............................................................
-
Berapa skala penuhnya (pada skala yang bawah) (Sp) ? ...................................................................
-
Hitunglah besarnya kuat arus listrik yang mengalir ? ...................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
-
Ulangi kegiatan 1 s/d 6 tetapi baterainya menjadi dua buah sehingga rangkaiannya seperti gambar 2.7.
-
Hitunglah besarnya kuat arus listrik yang mengalir ? ...................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
-
Jika basicmeter diberi simbul , baterai diberi simbul , lampu diberi simbul , saklar dan kabel penghubung maka gambarlah rangkaian listrik pada kegiatan 1 dan kegiatan 8.
................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas berdasarkan hasil kegiatan no. 7 dan no. 9.
................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
Dalam suatu rangkaian listrik jika mengalir arus listrik maka pada rangkaian tersebut mengalir pula muatan listrik. Jika muatan listrik yang mengalir pada rangkaian sebesar Q selama waktu t, maka besarnya kuat arus listrik dapat dihitung dengan persamaan:
Q = muatan listrik, satuanya dalam SI coulomb (C)
t = waktu, satuannya dalam SI sekon (s)
I = kuat arus listrik, satuannya dalam SI ampere (A)
Contoh Soal :
Sebuah penghantar dialiri arus listrik sebesar 3 A . Berapakah besarnya jumlah muatan listrik yang mengalir selama 5 menit ?
Penyelesaian:
Diket:
I = 3 A
t = 5 menit = 5 x 60 s = 300 s
Ditanya : Q = … ?
Jawab:
I = 3 A = Q = 3 A x 300 s = 900 As = 900 C
B. Beda Potensial Listrik
1. Sumber Arus Listrik
Untuk menimbulkan beda potensial pada ujung-ujung penghantar di gunakan sumber tegangan atau sumber arus listrik. Berdasarkan bahan yang digunakan Sumber tegangan di bagi menjadi : Elemen elektrokimia dan Elemen elektrodinamika. Elemen elektrokimia adalah sumber tegangan yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan elemen elektrodinamika adalah sumber tegangan yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Elemen elektrokimia dibagi menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah sumber tegangan yang apabila energinya habis tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta, elemen kering (baterai), elemen Leclanche, elemen Daniel. Sedangkan elemen sekunder adalah sumber tegangan yang apabila energinya habis dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (accu)
a. Elemen Volta
Sumber arus dan tegangan ini pertama kali dibuat oleh ahli fisika Italia yang bernama Allesandro Volta (1790-1800). Pada dasarnya elemen volta terdiri atas logam tembaga ( Cu ), logam seng (Zn), dan larutan elektrolit asam sulfat ( H2SO4 ). Perhatikan gambar 2.8 di samping ini. Logam tembaga (Cu) sebagai kutub positip ( ) dan logam seng (Zn) sebagai kutub negatip (-). Beda potensial antara kedua kutub 1 volt s/d 1,5 volt. Pada saat logam Cu dan logam Zn dihubungkan lewat penghantar ke lampu, terjadi proses perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Lempeng tembaga bermuatan positip karena kekurangan elektron sedangkan lempeng seng bermuatan negatip karena kelebihan elektron. Kelemahan elemen volta adalah timbulnya gelembung-gelembung gas di sekitar logam Cu yang menghambat jalannya arus yang di sebut polarisasi . Polarisasi adalah peristiwa penutupan elektroda-elektroda elemen oleh hasil-hasil reaksi sehingga menurunkan kerja elemen. Maka dari itu elemen volta tidak praktis digunakan dalam keperluan sehari-hari.
b. Elemen Kering
Baterai yang paling kamu kenal dan banyak digunakan adalah baterai sel kering. Perhatikan gambar 2.13 di bawah ini yang menunjukkan bagian-bagian penting sebuah baterai. Pada dasarnya baterai/elemen kering terdiri atas karbon ( C ), logam seng ( Zn ), dan larutan elektrolit salmiak/amonium klorid (NH4Cl).
Diantara logam karbon dan seng, terdapat batu kawi/Mangan dioksida (MnO2) yang berfungsi sebagai depolarisator yaitu untuk mengurangi atau meniadakan terjadinya peristiwa polarisasi. Perhatikan gambar 2.10 di samping. Sebagai kutub positip adalah karbon ( C ) yang ditutup kuningan dan sebagai kutub negatip adalah logam seng ( Zn ). Beda potensial antara ke dua kutub 1,5 volt. Pada saat dipakai, misalnya untuk menyalakan lampu terjadi proses perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
c. Elemen Leclanche
Elemen Leclance terdiri dari bejana kaca dan berisi batang karbon ( C ) sebagai elektroda positip, batang seng (Zn) sebagai elektroda negatip, larutan amonium khlorida (NH4Cl) sebagai elektrolit dan depolarisator manggandioksida (MnO2) bercampur serbuk karbon (C) dalam bejana berpori ditunjukkan gambar 2.12.
Bila ion-ion seng masuk dalam larutan amonium khlorida, maka batang seng akan negatip terhadap larutan itu. Amonium khlorida memberikan ion-ion amonium yang bermuatan positip yang menembus bejana berpori menuju batang karbon. Ion-ion itu memberikan muatan positipnya kepada batang karbon dan terurai menjadi amoniak (NH3) dan gas hidrogen (H2).
d. Elemen Daniel
Elemen Daniel merupakan sumber arus listrik yang mempunyai elektrolit pada kutub negatipnya berupa asam sulfat (H2SO4) dan elektrolit pada kutub positipnya berupa tembaga sulfat (CuSO4). Kutub positip berasal dari tembaga dan kutub negatip berasal dari logam seng (Zn) gambar 2.14.
e. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber tegangan yang apabila energinya habis dapat diisi kembali ditunjukkan gambar 2.15. Contoh elemen skunder: akumulator (aki). Aki sering juga di sebut sel basah. Timbal (Pb) dan timbal peroksida (PbO2) terletak dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Reaksi kimia yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada timbal, sehingga timbal sebagai kutub negatif dan timbal peroksida sebagai kutub positif. Lempeng timbal peroksida (anoda) sebagai kutub positif dan lempeng timbal (katoda) sebagai kutub negatip. Bagian-bagian akumulator ditunjukkan gambar 2.16.
2. Beda Potensial Listrik
Tentunya kalian masih ingat pembahasan materi kuat arus listrik. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Selisih antara potensial tinggi dengan potensial rendah itulah yang dinamakan dengan beda potensial listrik. Jadi beda potensial listrik adalah selisih potensial antara dua titik pada suatu penghantar berarus listrik. Pada sumber tegangan yang memiliki potensial tinggi adalah kutub positip sedangkan yang memiliki potensial rendah adalah kutub negatip.
Beda potensial listrik sering di sebut tegangan listrik. Untuk mengukur beda potensial listrik digunakan voltmeter. Basicmeter dan avometer (multitester) dapat juga digunakan untuk mengukur beda potensial listrik. Pada suatu rangkaian listrik, voltmeter dipasang paralel dengan rangkaian yang diukur beda potensialnya. Mengukur beda potensial listrik menggunakan basicmeter pada dasarnya hampir sama dengan mengukur kuat arus listrik menggunakan basicmeter. Bedanya jika mengukur kuat arus listrik menggunakan shunt tetapi jika mengukur beda potensial menggunakan multiplier. Multiplier ada yang batas ukurnya 0 – 1 – 5 DC V dan ada pula yang batas ukurnya 0 – 10 – 50 DC V.
Jika akan mengukur beda potensial kurang dari 5 V, maka digunakan multiplier dengan batas ukur 0 – 1 – 5 DC V dan jika akan mengukur beda potensial 10 V sampai dengan 50 V, menggunakan multiplier yang batas ukurnya 0 – 10 – 50 DC V. Gambar 2.17 a) multiplier dengan batas ukur 0 – 1 – 5 DC V dan gambar 2.17 b) multiplier dengan batas ukur 0 – 10 – 50 DC V.
Misalnya akan mengukur besarnya beda potensial pada lampu seperti gambar 2.19.
Batas ukur basic meter yang digunakan adalah 5 V. Skala yang ditunjuk oleh jarum basic meter adalah 30 ; skala penuh 100 jika skala yang digunakan pada panel bawah, dan skala yang ditunjuk 15 ; skala penuh 50 jika skala yang digunakan pada panel atas basic meter. Apabila batas ukur di beri simbol Bu dan skala yang ditunjuk diberi simbol St dan skala penuh diberi simbol Sp, maka besarnya beda potensial listrik hasil pengukuran adalah :
Jika menggunakan skala yang bawah
St = 30; Sp = 100;
Bu = 5 V
,
= 1,5 V
|
Jika menggunakan skala yang atas
St = 15; Sp = 50;
Bu = 5 V
= 1,5 V
|
Hasil pengukuran besarnya sama, baik menggunakan skala bagian atas maupun skala bagian bawah.
Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan 2.3.
Kegiatan 2.3
Mengukur Beda Potensial Listrik
Dengan Basicmeter
a. Tujuan : Mengukur beda potensial listrik
b. Alat dan bahan
-
Basicmeter = 1 buah
-
Saklar = 1 buah
-
Bola lampu 1,5 V = 1 buah
-
Multiplier 0 – 1 – 5 DC V = 1 buah
-
Kabel = secukupnya
-
Soket lampu = 1 buah
-
Baterai = 2 buah
c. Prosedur Kegiatan
-
Buatlah rangkaian seperti gambar bawah !
-
Geserlah saklar pada posisi 1 (On).
-
Pastikan lampu sudah menyala dan jarum basicmeter menyimpang ke kanan.
-
Berapa batas ukur yang digunakan (Bu)? ......................................................................................
-
Berapa skala yang ditunjuk (pada skala yang bawah) (St) ? ...........................................................
-
Berapa skala penuhnya (pada skala yang bawah) (Sp) ? ................................................................
-
Hitunglah besarnya beda potensial listrik pada lampu ? ................................................................ ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
-
Ulangi kegiatan 1 s/d 6 tetapi baterainya menjadi dua buah sehingga rangkaiannya seperti gambar di bawah.
-
Hitunglah besarnya beda potensial pada lampu ? ...................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
-
Jika basicmeter diberi simbul , baterai diberi simbul , lampu diberi simbul , saklar dan kabel penghubung maka gambarlah rangkaian listrik pada kegiatan 1 dan kegiatan 8.
................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas berdasarkan hasil kegiatan no. 7 dan no. 9.
................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
3. Gaya Gerak Listrik (GGL) dan Tegangan jepit
Agar dalam suatu rangkaian mengalir arus listrik maka dalam rangkaian tersebut harus ada sumber arus listrik. Sumber arus listrik tersebut juga sebagai sumber tegangan listrik. Sumber arus listrik misalnya: elemen volta, baterai, aki, dinamo, generator. Sebelum sumber tegangan listrik dihubungkan dengan suatu rangkaian, maka sumber tegangan tersebut mempunyai beda potensial yang dikenal dengan gaya gerak listrik (GGL). Bagaimana besarnya GGL sebuah sumber tegangan dibandingkan dengan tegangan jepit ? Untuk memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 2.4.
Kegiatan 2.4
Mengukur Gaya Gerak Listrik dan
Tegangan Jepit
a. Tujuan : Mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit
b. Alat dan bahan
-
baterai lengkap dengan tempatnya = 2 buah
-
saklar = 1 buah
-
kabel penghubung = secukupnya
-
basicmeter/voltmeter = 1 buah
-
bola lampu dengan tempatnya = 1 buah
c. Prosedur
-
V
S
L
Rangkailah alat-alat seperti gambar di samping.
-
Sebelum saklar (S) dihubungkan, apakah jarum pada basicmeter bergerak menunjuk angka tertentu ? ....................... Mengapa demikian ? ................................................................... .....................................................................................................
-
Hubungkan saklar (S). Apakah lampu menyala ? ........................ Apakah penunjukan jarum voltmeter sekarang berkurang? ..................................................................................................... Mengapa demikian ? ................................................................... ......................................................................................................
-
Besar manakah angka yang ditunjukkan oleh jarum voltmeter antara kegiatan 2 dan kegiatan 3 ? ........................................................................................................................................................... Mengapa Demikian ? ........................................................................................................................ ...........................................................................................................................................................
Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan di atas, kegiatan 2 adalah mengukur GGL dan kegiaatn 3 mengukur tegangan jepit.
Apakah kesimpulanmu tentang GGl dan tegangan jepit ?
...................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Pikirkanlah, mengapa GGL lebih besar dari pada tegangan jepit ?
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
4. Rangkaian Sumber Tegangan
Sumber tegangan DC atau elemen dapat dirangkai seri maupun paralel. Bagaimanakah besarnya GGL dari beberapa elemen yang dirangkai seri maupun yang dirangkai paralel. Seperti halnya jika kalian menyalakan senter menggunakan baterai lebih dari satu, maka agar senter dapat menyala dengan terang elemen-elemen tersebut harus dirangkai secara seri. Bagaimana cara merangkai dan berapa besarnya beda potensial dari elemen yang dirangkai seri maupun paralel , lakukan kegiatan 2.5.
Kegiatan 2.5
Rangkaian Sumber Tegangan
a. Tujuan : Mengukur gaya gerak listrik (ggl) dari sumber tegangan yang dirangkai seri maupun paralel
b. Alat dan bahan
-
3 buah baterai beserta tempatnya (usahakan masing-masing baterai GGLnya sama)
-
1 voltmeter
-
kabel penghubung
c. Prosedur
-
V
( a)
-
V
( b)
Hubungkan 1 buah baterai pada voltmeter dengan kabel penghubung.
-
Catatlah berapa angka penunjukan jarum voltmeter ....................................................
-
Tambahkan 1 buah baterai lagi susunannya
berjajar (seri) sehingga baterainya 2 buah seperti gambar (a) di atas. Bacalah angka penunjukan jarum voltmeter dan vatatlah besarnya. ..........................................................................................................................................................
-
Tambahkan 1 buah baterai lagi susunannya berjajar (seri) sehingga baterainya 3 buah. Bacalah angka penunjukan jarum voltmeter dan vatatlah besarnya. ........................................................... ..........................................................................................................................................................
-
Buatlah tabel hasil pengukuran GGL pada kegiatan 1 s.d 4 di atas.
6. Ulangi kegiatan 1 s/d 5 di atas tetapi pada kegiatan 3 dan kegiatan 4 baterai dirangkai paralel seperti gambar (b).
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Kesimpulan
Berdasarkan tabel buatlah kesimpulan yang berkaitan dengan GGL pada sumber tegangan yang dirangkai seri maupun yang dirangkai paralel.
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
EVALUASI
Pilih salah satu jawaban yang benar !
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berikut ini yang benar adalah . . . .
A. arah elektron dari A ke B, arah arus listrik dari B ke A
B. arah arus listrik dari A ke B, arah elektron dari B ke A
C. arah arus listrik dan arah elektron dari B ke A
D. arah arus listrik dan arah elektron dari A ke B
2. Arah arus listrik dan arah elektron adalah . . . .
A. selalu berlawanan
B. selalu sama
C. kadang-kadang berlawanan
D. tidak dapat ditentukan
3. Berikut ini adalah gambar penghantar yang berbentuk bola berikut ini!
Dari gambar di atas, pernyataan yang benar adalah . . . .
A. potensial B sama dengan potensial C
B. potensial B lebih besar dari potensial C
C. potensial B lebih kecil dari potensial C
D. potensial B mungkin lebih besar atau lebih kecil dari potensial C
4. Perhatikan gambar di bawah !
Saklar saklar yang mana harus ditutup supaya hanya lampu-lampu A, B dan C yang menyala?
A. S1 dan S3 C. S1
B. S3 D. S2 dan S3
5. Mengenai kuat arus listrik :
1. kuat arus listrik termasuk besaran pokok
2. satuan kuat arus listrik adalah meter.
3. satuan kuat arus listrik adalah ampere
4. kuat arus listrik termasuk besaran turunan
Pernyataan yang benar ditunjukkan nomor ....
A.1 dan 2 C.1 dan 3
B.3 dan 4 D.2 dan 4
|
6. Jika rangkaian berikut untuk mengukur kuat arus pada lampu maka ....
A. P adalah sakelar dan Q adalah lampu
B. P adalah amperemeter dan Q adalah lampu
C. P adalah voltmeter dan Q adalah sakelar
D. P adalah amperemeter dan Q adalah voltmeter
7. Perhatikan tabel berikut.
Berikut ini yang bukan kesimpulan dari tabel di atas adalah ....
A. nyala lampu tidak tergantung oleh tegangan dan kuat arus
B. nyala lampu tergantung tegangan dan kuat arus
C. nyala lampu makin terang, jika tegangan makin besar
D. kuat arus makin besar, nyala lampu makin terang
8. Perhatikan gambar berikut.
Jika batas ukur amperemeter 1 A, besar kuat arus yang terukur adalah ....
A. 0,5 A B. 1 A C. 15 A D. 50 A
9. Kuat arus 3 A artinya ....
A. muatan listrik 300 C mengalir selama 100 menit
B. muatan listrik 1.800 C mengalir selama 10 menit
C. muatan listrik 3 C mengalir selama 6 menit
D. muatan listrik 9 C mengalir selama 3 menit
|
10. Perhatikan gambar di bawah !
Agar kita dapat mengetahui besar GGL dalam rangkaian tersebut, yang kita lakukan adalah ....
A. Membuka saklar dan voltmeter dipasang seri.
B. Membuka saklar dan voltmeter dipasang paralel dengan lampu.
C. Menutup saklar dan voltmeter dipasang paralel dengan baterai.
D. Membuka saklar dan voltmeter dipasang paralel dengan baterai.
11. Perhatikan gambar di samping !
Agar kita dapat mengetahui besar tegangan jepit dalam rangkaian tersebut, yang kita lakukan adalah ....
A. Membuka saklar
B. Menutup saklar dan voltmeter dipasang seri dengan lampu
C. Membuka saklar dan posisi voltmeter diparalelkan dengan baterai
D. Menutup saklar dan volmeter dipasang paralel dengan lampu
12. Pengukuran GGL yang benar ditunjukkan gambar...
A. B. C. D.
|
13. Manakah kutub negatif pada bagan di bawah ini ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
14. Pada aki (accumulator) yang berfungsi sebagai anoda adalah . . . .
A. Pb C. PbO2
B. H2SO4 D. Zn
15. Elektrolit yang digunakan untuk akumulator adalah ....
A. asam sitrat C. asam sulfida
B. asam nitrat D. asam sulfat
16. Tiga puluh batu baterai, masing-masing 1,5 V, disusun paralel akan menghasilkan GGL total sebesar ....
A. 1,5 volt C. 10 volt
B. 3,0 volt D. 15 volt
|
LISTRIK DINAMIS
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Hubungan beda potensial dan kuat arus listrik
Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan kutub-kutub sumber tegangan dan kuat arus listrik yang melewati lampu diukur serta beda potensial pada lampu juga diukur, bagaimanakah hubungan antara beda potensial listrik dengan kuat arus yang mengalir ?
Sehari-hari tentunya kalian sudah pernah mengetahui bagaimana nyala lampu di rumahmu pada saat tegangan PLN turun. Pada saat tegangan listrik PLN turun lampu dirumahmu tentunya akan redup dan pada saat tegangan listrik PLN naik lagi, lampu dirumahmu akan terang kembali. Pada saat tegangan PLN turun, kuat arus listrik juga ikut turun dan pada saat tegangan listrik PLN naik kuat arus listrik juga ikut naik. Jika hambatan lampu (R) , beda potensial listrik (V) dan kuat arus listrik (I) bagaimana hubungan variabel-variabel tersebut ? Untuk menjawabnya lakukan kegiatan 3.1
Kegiatan 3.1
Hubungan beda potensial dan kuat arus listrik
|