|
Mengamankan Komputer Rumah / warnet di Internet
|
Sana | 31.12.2019 | Hajmi | 27,43 Kb. | | #7270 |
Onno W. Purbo
Pada saat komputer kita di rumah / WARNET terkait ke internet, maka akan ada tiga (3) hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Confidentiality – informasi hanya tersedia bagi orang yang mempunyai hak untuk mengakses informasi yang di maksud.
Integrity – informasi hanya dapat di ubah oleh orang yang mempunyai hak (autorisasi) untuk melakukan hal tersebut.
Availability – informasi harus bisa di akses pada saat informasi tersebut dibutuhkan oleh yang berhak.
Ke tiga hal ini berlaku untuk kita sebagai pengguna biasa, maupun untuk kantoran atau jaringan di pemerintahan. Tidak ada seorangpun yang suka jika ada orang tak dikenal melihat-lihat dokumen penting yang kita miliki. Kita juga pasti menginginkan semua hal yang dilakukan mengunakan komputer dapat dilakukan secara rahasia, apakah itu mencek saham di BEJ atau mengirimkan e-mail ke keluarga & teman. Juga, kita biasanya menginginkan bahwa pada saat kita masuk ke komputer informasi yang kita butuhkan tetap ada pada saat kita butuhkan.
Beberapa resiko keamanan memang timbul karena adanya intruder yang masuk dari Internet. Di samping itu, masih ada resiko keamanan yang terjadi tanpa adanya akses ke Internet, seperti kerusakan harddisk, pencuri, mati lampu. Sialnya, memang sulit sekali untuk mempersiapkan diri untuk semua jenis resiko yang ada. Untungnya, masih ada beberapa langkah sederhana yang dapat kita ambil untuk mempersiapkan diri terhadap berbagai sekarang yang ada.
Ada beberapa metoda yang umumnya digunakan oleh intruder untuk mengambil alih kontrol komputer kita di rumah, beberapa diantaranya adalah:
Trojan horse programs
Back door & remote administration programs
Denial of Service
Menjadi perantara untuk serangan yang lain.
Windows shares yang tidak terproteksi.
Mobile code (Java, JavaScript, and ActiveX)
Cross-site scripting
E-mail spoofing
E-mail-borne viruses
Hidden file extensions
Chat clients
Packet sniffing
Trojan horse program – adalah cara paling umum yang digunakan oleh intruder untuk menipu kita (sering kali di sebut sebagai “sociel engineering”); dengan Trojan horse program mereka menginstall program “back door” yang memudahkan mereka mengakses komputer kita tanpa sepengetahuan kita. Trojan horse program akan mengubah konfigurasi komputer kita dan menginfeksinya dengan virus komputer.
Back door & remote administration program – pada komputer Windows, ada tiga (3) software yang serung digunakan, yaitu: BackOrifice, Netbus, & SubSeven. Ketiga back door / remote administration program, setelah di instal, akan membuka kemungkinan orang lain untuk mengakses & mengontrol komputer kita.
Denial of Service (DoS) – adalah jenis serangan yang menyebabkan komputer kita crash atau sibuk memproses data yang menyebabkan kita tidak dapat menggunakan untuk kepentingan kita sendiri. Biasanya jika kita menggunakan software yang terbaru, software tersebut sudah siap untuk melawan DoS. Perlu dicatat bahwa pada serangan DoS, komputer kita bisa saja di set menjadi salah satu penyebab DoS tersebut.
Menjadi perantara untuk serangan yang lain – intruder sangat sering menggunakan komputer yang di compromised (di kuasai) untuk tempat menyerang sistem lain. Contoh sederhana adalah bagaimana teknik serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dilakukan. Pada serangan DDoS, intruder akan menginstall “agen” (biasanya berupa program Trojan Horse) di komputer yang di compromised menunggu instruksi lebih lanjut. Setelah cukup banyak komputer yang disiapkan, dengan sebuah perintah proses serangan DDoS akan dilakukan ke sebuah sistem. Artinya, komputer yang kita miliki menjadi alat yang sangat effisien untuk serangan lain.
Unprotected Windows shares – dapat di eksplotasi oleh intruder untuk menempatkan software-nya di komputer Windows dalam jumlah besar sekaligus yang terkait ke Internet. Karena keamanan di Internet sebetulnya saling terkait, maka sebuah komputer yang dikuasai interuder bukan hanya memberikan masalah bagi pemilik komputer itu, tapi juga untuk banyak komputer lain di Internet. Resiko ini sangat tinggi, apalagi cukup banyak komputer dengan jaringan Windows yang tidak terproteksi yang terkait di Internet. Distributed attack tools, virus, worms seperti 911 worm merupakan beberapa contoh serangan melalui Windows share yang terbuka.
Mobile code (Java/JavaScript/ActiveX) – dengan bahasa pemrograman Java, JavaScript, & ActiveX memungkinkan Web developer untuk mengembangkan software yang akan dijalan oleh Web browser anda. Biasanya program tersebut baik-baik saja, tapi kadang-kadang dapat digunakan oleh intruder untuk maksud yang tidak baik. Oleh karena itu, ada baik-nya men-disable Web browser anda untuk tidak menjalankan script. Selain di Web browser, program e-mail klien juga sebaiknya di disable agar tidak menjalankan script.
Cross-site scripting - Seorang Web developer yang jahat akan mengirimkan script ke web browser kita pada saat kita memasukan data seperti URL, elemen pada formulir, atau permintaan database. Script jahat akan dikirimkan bersama responds situs Web sesuai permintaan yang diminta; akhirnya script jahat akan mendekam di web browser anda.
Konsekuensi terbukanya web browser ke script jahat, antara lain adalah:
Mengikuti link yang tidak bisa di percaya di halaman Web, berita e-mail, atau posting di newsgroups.
Menggunakan formulir interaktif pada situs yang tidak bisa dipercaya.
Memperhatikan halaman Web yang isinya ditimbulkan secara dinamis oleh orang lain.
Anda akan terhubung (link) ke situs yang tampaknya aman, dan mengisi form di situs tersebut yang sebetulnya tidak bisa dipercaya, atau mencari database di situ.
E-mail spoofing – terjadi pada saat sebuah berita e-mail tampaknya seperti datang dari seseorang, akan tetapi sebenarnya datang dari orang lain. E-mail spoofing ini seringkali digunakan untuk menipu seseorang yang akhirnya menyebabkan pengeluaran komentar yang tidak baik atau melepaskan informasi yang sensitif seperti password. Perlu dicatat bahwa tidak ada adminitrator di ISP yang akan meminta password anda, pada kondisi apapun.
E-mail membawa virus – virus & berbagai program yang jahat di sebar luaskan melalui attachment di e-mail. Sebelum membuka attachment, ada baiknya melihat siapa yang mengirim. Sebaiknya jangan membuka kiriman attachment yang berupa program / script yang mencurigakan walaupun itu dikirim oleh orang yang kita kenal. Jangan mengirimkan program ke orang lain, hanya karena menarik, bukan mustahil program tersebut merupakan trojan horse.
Hidden file extensions – sistem operasi Windows mempunyai pilihan "Hide file extensions for known file types". Pilihan ini di enable dalam default setting Windows, user bisa saja men-disable pilihan tersebut agar tidak di eksploitasi oleh virus. Serangan besar pertama yang mengeksploitasi hidden file extension adalah VBS/LoveLetter worm yang membawa e-mail attachment dengan nama "LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.vbs". Tentunya masih banyak lagi virus jenis ini dengan file extension .vbs, .exe, .pif – sering kali terlihat aman karena seperti menggunakan extension .txt, .mpg, .avi.
Chat klien – aplikasi Internet chat, seperti instant messaging dan Internet Relay Chat (IRC), mempunyai mekanisme agar informasi di kirimkan dua arah antara komputer di Internet. Chat klien memungkinkan sekelompok individu bertukar dialog, URL web, dan berbagai file. Karena banyak chat klien memungkinkan untuk mengirimkan program, maka resiko yang ada sama dengan virus yang dikirim melalui attachment e-mail.
Packet sniffing – paket sniffer adalah program untuk menangkap informasi dalam paket data pada saat data bergerak di jaringan. Data ini mungkin termasuk username, password dan berbagai informasi rahasia yang dikirim dalam bentuk teks. Bayangkan jika banyak username & password yang bisa di curi oleh intruder. Sialnya, program packet sniffer belum tentu membutuhkan ijin level administrator untuk menginstallnya. Yang cukup berbahaya adalah rekan-rekan WARNET, rumah, kantor yang menggunakan sambungan kabel modem (terutama di Jakarta) karena packet sniffer menangkap username & password anda & seluruh tetangga anda.
Di samping serangan yang sangat soft di atas, ada beberapa resiko lain yang juga akan membuat pusing kepala kita walaupun tanpa sambungan ke Internet sama sekali. Beberapa diantaranya adalah harddisk crash (kehilangan data penting), matinya PLN, pencuri yang mungkin mengambil laptop / desktop yang mengakibatkan data penting hilang. Ada baiknya bagi informasi yang sangat penting anda mencoba meng-enkrip data-data tersebut menggunakan program enkripsi, seperti PGP (Pretty Good Privacy), agar tidak bisa dilihat oleh pencuri.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pengguna agar sistem mereka aman dari berbagai serangan di atas. Beberapa diantaranya adalah:
Berkonsultasi kepada personal system support perusahaan anda, jika anda bekerja di rumah.
Gunakan software anti virus.
Gunakan firewall.
Jangan membuka attachment e-mail yang tidak diketahui asal muasalnya.
Jangan menjalankan program yang asalnya tidak meyakinkan.
Disable hidden filename extensions
Pastikan semua aplikasi (termasuk sistem operasi) menggunakan yang paling baru.
Matikan komputer atau putuskan hubungan dengan jaringan pada saat tidak digunakan.
Disable Java, JavaScript, & ActiveX jika memungkinkan.
Disable fitur scripting di program e-mail
Lakukan backup secara regular akan data yang penting.
Buat boot disk yang akan berguna pada saat komputer anda rusak & di serang.
|
| |