SEBUAH PANDANGAN DALAM PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER PACKET RADIO SECARA MANDIRI
Onno W. Purbo
Laboratorium Elektronika & Komponen
Jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Bandung
Bandung 40132
Tel: 022 250-1895
FAX: 022 214-417
yc1dav@itbgtw.itb.ac.id
KEYWORD
Jaringan Komputer, Packet Radio, Komunikasi Data, Modem
ABSTRACT
Makalah ini merupakan rangkuman berbagai pemikiran, konsep & akumulasi pengalaman selama delapan tahun dalam mengembangkan jaringan komputer menggunakan protokol komunikasi Transmission Control Protocol/InterNet Protocol (TCP/IP) secara mandiri di Indonesia dengan menggunakan basis teknologi packet radio. Secara lebih rinci akan diketengahkan beberapa alternatif teknologi paket radio yang digunakan beserta laporan berbagai usaha yang saat ini berjalan, baik untuk membuat sendiri peralatan yang dibutuhkan seperti modem 1200bps, perangkat 56Kbps, transverter maupun experimen untuk hubungan ke luar negeri melalui polar orbit satellite maupun geostasionary satellite.
PENDAHULUAN
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) telah dicanangkan sebagai salah satu prioritas yang penting dan strategis dalam PJPT II. Keberhasilan pengembangkan SDM seperti yang dicanangkan dalam GBHN hanya mungkin terlaksana jika ditunjang sebuah sistem informasi yang dapat di akses dan di dukung keberadaannya oleh SDM ybs. Sistem informasi tsb. dapat meliputi integrasi berbagai perpustakaan, jurnal ilmiah, majalah ilmiah dan media elektronik. Dari sekian banyak sistem informasi, barangkali yang mempunyai nilai sangat strategis, terutama dengan terbuka dan berkembangnya dunia komputer, adalah keberadaan jaringan komputer yang mengkaitkan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia. [1][2][3] Hal ini menjadi lebih penting lagi dengan akan berkembangnya Integrated Service Digital Network (ISDN) di Indonesia.
Dalam perkembangannya keberadaan jaringan komputer yang dibangun di perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia (yang dikenal dengan sebutan jaringan komputer Paguyuban), ternyata telah menarik berbagai pihak industri maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk bergabung. Hal ini secara langsung merupakan langkah menuju proses link & match yang sering didengungkan belakangan ini [4]. Dengan adanya sarana konferensi elektronik maupun surat elektronik, proses link & match menjadi sangat efisien sehingga berdampak sangat positif pada penyiapan SDM yang sangat diperlukan bagi pembangun jangka panjang di Indonesia.
Dalam era globalisasi dan komputerisasi, sistem informasi elektronik tidak hanya memegang peranan yang sangat strategis dalam membentuk SDM akan tetapi juga berbagai unsur pembangun. Integrasi berbagai informasi yang ada dilapangan akan menjadi sangat strategis sekali sifatnya dalam melakukan perencanaan dan antisipasi. Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan melakukan justifikasi kebijakan-kebijakan pada tingkat pusat maupun daerah. Tanpa didukung sistem informasi yang integral akan sulit sekali bagi berbagai unsur pembangun untuk melakukan antisipasi maupun perencanaan kebijakan pembangunan untuk jangka panjang [1][2][3].
Tulisan ini akan menyoroti jaringan komputer Paguyuban yang sudah beroperasi selama hampir dua tahun dan terus berkembang. Jaringan Paguyuban merupakan sebuah jaringan komputer non-profit untuk pendidikan dan penelitian. Berbagai aspek baik yang sifatnya konseptual dari sudut sistem informasi maupun strategi implementasi konsep tsb. ke masyarakat akan dibahas berdampingan dengan aspek teknologi berupa berbagai alternatif perangkat yang mungkin digunakan maupun diproduksi di Indonesia beserta kemungkinan menggunakan teknologi packet radio untuk hubungan internasional.
|