• Makroinstruksi
  • 10-1 arsitektur




    Download 2.38 Mb.
    bet5/11
    Sana31.12.2019
    Hajmi2.38 Mb.
    #7261
    1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11

    Mikroinstruksi

    Pengendali-pengurut mengirimkan kata-kata kendali dengan laju satu kata dalam setiap keadaan T atau satu siklus detak. Kata-kata ini merupakan pengarahan kepada komputer tentang operasi yang harus dilakukan oleh bagian lain dari komputer. Karena masing-masing kata-kata kendali itu menimbulkan satu langkah kecil dalam pemrosesan data, maka setiap kata kendali disebut suatu mikroinstruksi. Bila kita lihat kembali diagram blok SAP-1 (gambar 10-1), kita dapat membayangkan adanya suatu arus lunak dari sederet mikro instruksi yang mengalir keluar dari pengendali-pengurut menuju kerangkaian-rangkaian SAP-1 yang lain.



    Makroinstruksi

    Instruksi-instruksi yang pernah kita pergunakan dalam pemrogaman (LDA. ADD. SUB,….) kadang-kadang disebut makroinstruksi untuk membedakannya dari mikroinstruksi. Setiap makroinstruksi SAP-1 tersusun dari mikroinstruksi. Setiap makroinstruksi SAP=1 tersusun dari tiga mikroinstruksi. Misalnya makroinstruksi LDA terdiri dari tiga macam mikroinstruksi seperti tercantum dalam tabel 10-3. Guna menyederhanakan bentuk mikroinstruksi itu kita dapat menggunakan bentuk heksadesimal sebagaimana terlihat pada tabel 10-4


    Tabel 10-3

    Makro

    Keadaan

    Cp Ep M

    1 1 A EA

    SU EU B O

    Yang aktif

    LDA

    T4

    0 0 0 1

    1 0 1 0

    0 0 1 1

    M, 1




    T5

    0 0 1 0

    1 1 0 0

    0 0 1 1

    , A




    T6

    0 0 1 1

    1 1 1 0

    0 0 1 1

    Tidak ada

    Tabel 10-4



    Tabel 10-5 Mikroprogram SAP-1




    Mikro program SAP-1 disajikan dalam tabel 10-5 yang merupakan daftar dari setiap makro instruksi dan mikroinstruksi-mikroinstruksi yang diperlukan bagi pelaksanaannya. Tabel ini merangkum rutin-rutin eksekusi untuk instruksi SAP-1. Tabel yang sama dapat pula dipakai bagi perangkat instruksi tingkat lebih lanjut.

    TABEL 10-6. ROM KENDALI SAP-1




    Alamat

    Isi

    Rutin

    Bit aktif

    0H

    5E3H

    Fetch

    Ep, M

    1H

    BE3H




    Cp

    2H

    263H




    , 1

    3H

    1A3H

    LDA

    M, 1

    4H

    2C3H




    , A

    5H

    3E3H




    Tidak ada

    6H

    1A3H

    ADD

    M, 1

    7H

    2E1H




    , B

    8H

    3C7H




    A, u

    9H

    1A3H

    SUB

    M, 1

    AH

    2E1H




    , B

    BH

    3CFH




    A, u, u

    CH

    3F2H

    OUT

    u, o

    DH

    3E3H




    Tidak ada

    EH

    3E3H




    Tidak ada

    FH

    X

    X

    Tidak dipakai


    CON = Cp Ep M 1 1 A EA Su Eu B o

    Tabel 10-7. ROM ALAMAT


    Alamat

    Isi

    Rutin

    0000

    0011

    LDA

    0001

    0110

    ADD

    0010

    1001

    SUB

    0011

    XXXX

    Tidak ada

    0100

    XXXX

    Tidak ada

    0101

    XXXX

    Tidak ada

    0110

    XXXX

    Tidak ada

    0111

    XXXX

    Tidak ada

    1000

    XXXX

    Tidak ada

    1001

    XXXX

    Tidak ada

    1010

    XXXX

    Tidak ada

    1011

    XXXX

    Tidak ada

    1100

    XXXX

    Tidak ada

    1101

    XXXX

    Tidak ada

    1110

    1100

    OUT

    1111

    XXXX

    Tidak ada






    10-7 DIAGRAM SKEMATIK SAP-1
    Dalam pasal ini kita akan mengkaji diagram skematik lengkap dari SAP-1. Gambar 10-12 sampai 10-15 memperlihatkan semua serpih, semua rangkaian, dan sinyal-sinyal yang terjadi didalamnya. Anda harus menggunakan gambar-gambar ini dalam mengikuti seluruh pembahasan selanjutnya. Lampiran 3 memberikan penjelasan tambahan untuk beberapa serpih yang lebih rumit.



    Download 2.38 Mb.
    1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11




    Download 2.38 Mb.