• E. Mengubur Jenazah
  • Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 3.11 Mengubur jenazah
  • Aktivitas Siswa
  • Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 3.12 Suasana ber- ta’ziyyah di rumah duka
  • G. Ziarah Kubur
  • Tidak diperdagangkan




    Download 11,8 Mb.
    bet16/53
    Sana12.12.2020
    Hajmi11,8 Mb.
    #12895
    1   ...   12   13   14   15   16   17   18   19   ...   53

    Catatan:

    Do’a yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat disesuaikan dengan

    jenis kelamin jenazahnya.


    1. Apabila jenazahnya wanita, damir/kata ganti hu (

    ) diganti dengan



    kata ha (

    ).

    2. Apabila jenazahnya dua orang, damir/kata ganti hu ( ) diganti


    dengan huma (

    ).

    3. Apabila jenazahnya banyak, maka damir/kata ganti hu (
    ) diganti


    dengan

    untuk laki-laki atau

    untuk perempuan.



    E. Mengubur Jenazah
    Perihal mengubur jenazah ada beberapa penjelasan sebagai berikut.

    1. Rasulullah saw. menganjurkan agar jenazah segera dikuburkan, sesuai

    sabdanya:

    Artinya: “dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. bersabda:



    Segerakanlah menguburkan jenazah....” (H.R. Bukhari Muslim)

    2. Sebaiknya menguburkan jenazah pada siang hari. Mengubur mayat pada

    malam hari diperbolehkan apabila dalam keadaan terpaksa seperti karena bau

    yang sangat menyengat meskipun sudah diberi wangi-wangian, atau karena

    sesuatu hal lain yang harus disegerakan untuk dikubur.

    3. Anjuran meluaskan lubang kubur. Rasulullah saw. pernah mengantar jenazah

    sampai di kuburnya. Lalu, beliau duduk di tepi lubang kubur, dan bersabda,

    Luaskanlah pada bagian kepala, dan luaskan juga pada bagian kakinya. Ada



    beberapa kurma baginya di surga.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

    42

    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


























    4. Boleh menguburkan dua tiga

    jenazah dalam satu liang kubur.

    Hal itu dilakukan sewaktu

    usai perang Uhud. Rasulullah

    saw. bersabda, “Galilah dan



    dalamkanlah. Baguskanlah

    dan masukkanlah dua atau

    tiga orang di dalam satu

    liang kubur. Dahulukanlah

    (masukkan lebih dulu) orang Sumber: Dok. Kemdikbud

    Gambar 3.11 Mengubur jenazah

    Qur’ān.” (HR. Nasai dan Tirmidzi dari Hisyam bin Amir ra.)

    5. Bacaan meletakkan mayat dalam kubur. Apabila meletakkan mayat dalam

    kubur, Rasulullah saw. membaca:

    Artinya: Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah.

    Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. membaca:

    Artinya: Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah dan atas nama



    sunnah Rasulullah.” (HR. Lima ahli hadis, kecuali Nasai dan Ibnu

    Umar ra.)

    6. Larangan memperindah kuburan. Jabir ra. menerangkan, “Rasulullah saw.

    melarang mengecat kuburan, duduk, dan membuat bangunan di atasnya.”

    (HR. Muslim)

    7. Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi penjamin

    atau menyelesaikan atas hutang-hutang si mayat jika ada, baik dari harta yang

    ditinggalkannya atau dari sumbangan keluarganya. Nabi Muhammad saw.

    bersabda: “Diri orang mu’min itu tergantung (tidak sampai ke hadirat Tuhan),



    karena hutangnya, sampai dibayar dahulu utangnya itu (oleh keluarganya).”

    (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.)



    Aktivitas Siswa:

    1. Jelaskan pesan-pesan pada hadis yang artinya “Segeralah jenazah itu dikubur”!

    2. Jelaskan relevansi antara segera mengubur dengan kondisi jenazah yang lama

    sekali tidak dikubur dan berada di kamar jenazah!



    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    43














    yang paling banyak hafal al-



    F. Ta’ziyyah (Melayat)
    Ta’ziyyah atau melayat adalah

    mengunjungi orang yang sedang

    tertimpa musibah kematian salah

    seorang keluarganya dalam

    rangka menghibur atau memberi

    semangat. Para mu’azziy³n (orang

    laki-laki yang ber-ta’ziyyah) atau

    mu’azziyāt (orang perempuan

    yang ber-ta’ziyyah) hendaknya

    memberikan dorongan kekuatan Sumber: Dok. Kemdikbud

    Gambar 3.12 Suasana ber-ta’ziyyah di rumah duka

    yang tertimpa musibah tetap

    sabar dan tabah menghadapi musibah ini. Umayah ra. mengatakan bahwa anak

    perempuan Rasulullah saw. menyuruh seseorang untuk memanggil dan memberi

    tahu beliau bahwa anaknya dalam keadaan hampir mati. Lalu, beliau bersabda,

    Kembalilah engkau kepadanya. Katakan bahwa segala yang diambil dan yang



    diberikan, bahkan apa pun yang ada di hadapan kita kepunyaan Allah. Dialah

    yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar dan tunduk kepada perintah.”

    (HR. Bukhari Muslim)

    Adab (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut.

    1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang

    meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal.

    2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah.

    3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.

    4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman

    sampai selesai penguburan.

    5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.

    Demikian diperintahkan Rasulullah saw. kepada keluarganya sewaktu keluarga

    Ja’far ditimpa kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai).




    G. Ziarah Kubur
    Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya

    berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk

    berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak

    baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih, meratapi, bahkan yang lebih

    bahaya adalah mengultuskan mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena


    44

    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK





    mental atau menasihati agar orang

    mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah kubur,

    Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat mati.

    Rasulullah saw. bersabda:


    Artinya: “Dari Abdullah bin Buraidah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Aku



    pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah

    kalian ke kubur.” (HR. Nasā’i)

    Di antara hikmah dari ziarah kubur ini antara lain seperti berikut.



    1.

    2.
    3.

    4.

    Mengingat kematian.



    Dapat bersikap zuhud (menjauhkan

    diri dari sifat keduniawian).

    Selalu ingin berbuat baik sebagai

    bekal kelak di alam kubur dan hari

    akhir.

    Mendoakan si mayat yang muslim



    agar diampuni dosanya dan diberi

    kesejahteraan di akhirat.



    Apabila kita mau berziarah kubur,

    sebaiknya perhatikan adab atau etika

    berziarah kubur, yaitu seperti berikut.


    Download 11,8 Mb.
    1   ...   12   13   14   15   16   17   18   19   ...   53




    Download 11,8 Mb.