Memulai proses model Brown




Download 144.99 Kb.
bet2/5
Sana04.04.2017
Hajmi144.99 Kb.
#2959
1   2   3   4   5
Memulai proses model Brown

Menulis dapat dianalogikan dengan berenang. Eric Lenneberg, seorang psiko-linguis, berpendapat bahwa manusia secara umum akan belajar berjalan dan bicara, tetapi untuk belajar berenang dan menulis merupakan hal yang khusus secara budaya, tingkah laku yang harus dipelajari. Manusia akan belajar berenang jika ada air yang dapat merendam seluruh tubuh dan biasanya bila ada orang yang mengajarinya.

Pembelajaran menulis di kelas lazim berorientasi pada hasil. Hampir semua guru yang mengajarkan menulis berkonsentrasi pada hasil akhir yang berupa produk esai, laporan, atau cerita. Komposisi harus memenuhi standar tertentu, merefleksikan kebenaran tatabahasa, dan diorganisasikan dengan cara yang akan dianggap oleh para pembaca sebagai hal yang tertib. Siswa harus menyamai model komposisi atau melebihinya, kemudian hasil akhir siswa akan diukur melalui kriteria tentang isi di dalamnya, pengorganisasian, penggunaan kosa kata, penggunaan tata bahasa, dan perhatian mekanis seperti pengejaan dan pemenggalan.

Para guru sekarang dapat mencoba mengembangkan bentuk pendekatan proses dalam instruksi penulisan. Mereka terlibat dengan siswa sebagai kreator bahasa, saat mereka bisa terfokus pada isi dan pesan pada tulisan. Proses ala Brown (2001) memberikan petunjuk seperti berikut ini.



  • Fokuskan pada proses penulisan yang menuju hasil tulisan akhir;

  • Bantu para siswa yang masih belajar untuk memahami proses penyusunan mereka sendiri;

  • Bantu mereka untuk membangun strategi pada awal penulisan, konsepnya, dan penulisan kembali;

  • Beri waktu bagi siswa untuk menulis dan menulis kembali;

  • Tempatkan hal yang paling penting pada proses revisi;

  • Biarkan siswa menemukan yang ingin mereka sampaikan saat mereka menulis;

  • Beri siswa umpan-balik pada semua proses penyusunan (tidak hanya pada hasil akhir saja) saat mereka membawa ekspresi mereka lebih dekat pada maksud yang diinginkan;

  • Tegaskan umpan-balik, baik dari guru maupun dari teman sebayanya;

  • Masukkan konferensi individu antara guru dan murid selama proses penyusunan.

Pendekatan pada proses penulisan harus terlihat sebagai cara pandang keseimbangan antara proses dan produk. Seperti dalam kebanyakan pendekatan pengajaran bahasa, guru dapat cenderung menekankan pada kelanjutan proses, sehingga hasil akhir menjadi kurang penting. Jangan sampai hal itu terjadi! Hasil adalah tujuan utama, hal ini adalah alasan kita menjalani semua proses awal penulisan, pembuatan konsep, revisi, dan pengeditan. Tanpa hasil akhir yang benar-benar dapat dilihat, guru tidak dapat melakukan revisi. Proses bukanlah sebuah akhir, proses adalah jalan untuk menuju akhir.




Download 144.99 Kb.
1   2   3   4   5




Download 144.99 Kb.