• Perhatikan gambar di samping
  • Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 6.11 Kelompok orang sedang berdiskusi
  • Untuk
  • Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 6.11 Kiri: Orang bekerja sendiri. Kanan: Berkolaborasi dalam bekerja
  • Tidak diperdagangkan




    Download 11,8 Mb.
    bet29/53
    Sana12.12.2020
    Hajmi11,8 Mb.
    #12895
    1   ...   25   26   27   28   29   30   31   32   ...   53

    Sumber: Dok. Kemdikbud

    Gambar 6.10 Seorang bapak memberikan bantuan

    kepada orang yang membutuhkan

    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    95








    tentang apa yang

    telah datang

    kepadamu





    terhadap apa yang

    kamu





    dari kebenaran




    dahulu




    bagi tiap-tiap

    umat





    kamu

    perselisihkan






    Kami jadikan











    Perhatikan gambar di

    samping:

    1. Bagaimana ayat pada Q.S.

    al-Māidah/5: 48 memahami

    kelompok-kelompok

    manusia?

    2. Apa yang harus dilakukan

    oleh setiap kelompok

    tersebut sesuai dengan pesan

    ayat Q.S. al-Māidah/5: 48?

    3. Apakah kamu temukan

    perilaku tersebut di tengah-

    tengah masyarakat?

    Bagaimana kamu

    menyikapinya?



    Sumber: Dok. Kemdikbud

    Gambar 6.11 Kelompok orang sedang berdiskusi

    Allah Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepadanya untuk

    memberi petunjuk kepada manusia agar berjalan pada rel yang benar dan

    lurus. Sayangnya, sebagian dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau

    diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia membuat ajaran sendiri

    yang bersifat khurafat dan takhayul.

    Ayat ini membicarakan bahwa al-Qur’ān memiliki kedudukan yang sangat

    tinggi; al-Qur’ān sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya; juga sebagai penjaga

    kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para

    nabi terdahulu, al-Qur’ān juga sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan

    menyempurnakannya.

    Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya

    perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, berbangsa-bangsa.

    Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk ajang saling mengenal. Ayat ini

    juga mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh

    manusia, bukan malah menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan

    kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam melaksanakan

    kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan

    bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi.

    Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Paling

    tidak ada beberapa alasan, antara lain sebagai berikut.



    Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, melainkan

    harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga

    kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa

    96


    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK



    datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh



    Untuk karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat baik,

    berkompetisi jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan.

    Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya saling

    memotivasi dan saling tolong-menolang, di sinilah

    perlunya kolaborasi atau kerja sama. Lingkungan yang

    baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong

    untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya

    baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung

    kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqāmah (konsisten).

    Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan

    kesungguhan. Allah Swt. bersabda:

    Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

    dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

    permusuhan...” (Q.S. al-Māidah/5: 2)

    Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan

    memulai dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari sekarang. Mengapa? Sebab

    inilah jalan terbaik dan praktis untuk memperbaiki sebuah bangsa. Kita harus

    memulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa, apa pun hebatnya secara

    teknologi, tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh jika pribadi dan keluarga

    yang ada di dalamnya sangat rapuh.


    1. Apa yang kamu

    simpulkan dari gambar

    di samping?

    2. Apa akibatnya kalau

    melakukan pekerjaan

    seorang diri meskipun

    dalam keadaan berkom-

    petisi?


    3. Apa akibatnya kalau

    pekerjaan dilakukan se-

    cara berkolaborasi?

    Sumber: Dok. Kemdikbud

    Gambar 6.11 Kiri: Orang bekerja sendiri. Kanan: Berkolaborasi

    dalam bekerja



    Tugas:

    1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan kompetisi dalam kebaikan!

    2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!

    3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan



    yang kamu temui!

    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    97









    Download 11,8 Mb.
    1   ...   25   26   27   28   29   30   31   32   ...   53




    Download 11,8 Mb.