Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.4 Seorang ustad sedang memberi nasihat
kepada jamaahnya
Pada setiap umat, Allah pasti
mengutus seorang rasul. Rasul
diutus oleh Allah Swt. untuk
membimbing umat manusia
agar berjalan dalam rel yang
benar. Yang sering terjadi adalah
ketika masih ada rasul, mereka
masih mengikuti ajarannya,
tetapi ketika rasul tidak ada,
umat mulai menjauhi ajarannya.
Bahkan, ada yang mengaku
dirinya sebagai nabi dan rasul.
Kamu diminta mengkritisi perilaku berikut ini dari beberapa sudut pandang!
(contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)
1. Beberapa tahun yang lalu di negeri kita ada seorang perempuan yang mengaku
dirinya nabi. Ada pula seorang laki-laki yang mengaku telah menerima wahyu
dari Allah Swt. Ia meyakini pernah bertemu Malaikat Jibril, kemudian diberi
wahyu. Atas keyakinannya itu, ia memproklamirkan dirinya sebagai utusan
Allah Swt. pada jamaahnya. Sebagian besar jamaahnya memercayai, akan
tetapi ketika berita ini muncul ke permukaan di luar jamaahnya, banyak
masyarakat yang menentangnya dan bahkan menuduh telah menodai agama.
2. Sekelompok pengajian menegaskan bahwa kelompok pengajiannya itu
bersandar pada cara-cara Rasulullah saw. melakukan dakwah. Kelompok ini
mendeklarasikan bahwa apa yang dilakukan di pengajiannya sesuai dengan apa
yang dilakukan Rasulullah saw., tetapi kegiatan di dalam pengajian tersebut
mengolok-olok kelompok lain dengan menganggap Islamnya batal/tidak sah.
Aktivitas Siswa:
1. Berilah tanggapan tentang kasus orang yang mengaku-ngaku diriya sebagai nabi
dan rasul, dan carilah dalil (ayat atau hadis) yang menyatakan bahwa pernyataan
orang tersebut salah!
2. Berilah tanggapan tentang pengajian tersebut, bagaimana sikap kamu apabila
aktivitas dakwahnya dianggap salah. Apa yang kamu lakukan?
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
111
Memperkaya Khazanah
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah
Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar
selamat di dunia dan akhirat.
Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika ditanya
tentang jumlah para nabi, beliau menjawab, “ Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi,
sedangkan jumlah rasul 315. Sementara At-Turmuzy meriwayatkan hadis dari Abi Zar
r.a. juga, menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah
124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 312.”Jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi
ada lima, yaitu: Nabi Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan Muhammad saw.
Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang
muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan.
Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-
rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah terdapat dalam
surah an-Nisā/4: 136.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nisā/4: 136)
Aktivitas Siswa:
Buatlah silsilah rasul dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw. dengan gambar
yang jelas dan tepat.
112
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Nabi
|
Rasul
|
Manusia pilihan yang diberi
wahyu oleh Allah Swt. untuk
dirinya sendiri dan tidak
mempunyai kewajiban untuk
menyampaikan pada umatnya.
|
Manusia pilihan Allah Swt. yang
diangkat sebagai utusan untuk
menyampaikan firman-firman-
Nya kepada umat manusia agar
dijadikan pedoman hidup.
|
B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
Rasul sebagai utusan Allah Swt.
memiliki sifat-sifat yang melekat pada
dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk
kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat
tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil,
dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada
pada rasul. Tidak bisa disebut seorang
rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini.
Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.5 Orang sedang melaksanakan salat
berjamaah
a. Aṡ -Ṡidd³ q
Aṡ-Ṡidd³ q, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada
bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya
adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. Peristiwa
ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab
(al-Qur’ān), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat
membenarkan seorang nabi.” ( Q.S. Maryam/19: 41)
b. Al-Amānah
Al-Amānah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as.
mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah Swt. menegaskan
bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana
dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’āra/26 106-107 berikut ini:
Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa
kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul
kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” ( Q.S. asy-Syu’āra/26: 106-
107)
|