a. Al-Kiẓẓ³b
Al-Kiẓẓ³b, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan
perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.
Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan
tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak
lain (al-Qur’ān) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
(Q.S an-Najm/53: 2-4)
b. Al-Khiānah
Al-Khiānah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan
kepadanya pasti dilaksanakan.
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak
ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
(Q.S al-An’ām/6: 106)
c. Al-Kiṭmān
Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman
yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang
gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.
Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah,
Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah
kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’ām/6: 50)
d. Al-Balādah
Al-Balādah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. tidak
bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.
Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf,
serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al-
A’rāf/7: 199)
Aktivitas Siswa:
1. Cari bukti-bukti sejarah bahwa rasul Allah Swt. itu tidak ada yang al-Kiẓẓ³b, al-
Khiānah, al-Kiṭmān, dan al-Balādah!
2. Kaitkan dengan perilaku kita sebagai orang yang beriman kepada rasul (buat tabel
tentang perilaku kita yang termasuk kategori aṡ-Ṡidd³q, al-Amānah, at-Tabl³g dan
al-Faṭānah)!
3. Sifat Jāiz
Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul
memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur,
sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal
sebagai mana makhluk lainnya.
Di samping rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil,
rasul juga memiliki sifat jāiz, tentu saja sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya
Allah Swt. sangat berbeda.
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan
seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu
minum.” (Q.S. al-Mu’minūn/23: 33)
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada
selain rasul, yaitu seperti berikut.
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah
dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu
Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa
pun.
2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun
yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan
dan perintah Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. itu
harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri
pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun
menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.
|