LATAR BELAKANG
|
GARIS TIPIS DAN TEKS
|
GARIS TEBAL DAN TEKS
|
Putih
|
Kuning (100%), Cyan (94%)
|
Kuning (94%), Cyan (75%)
|
Merah
|
Magenta (81%) , Biru (44%), Hijau dan Cyan (21%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Hijau
|
Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning (37%)
|
Cyan (81%), Magenta dan Kuning (44%)
|
Hitam
|
Biru (89%), Merah (44%), Magenta (25%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Biru
|
Hijau (62%), Merah dan Hitam (37%)
|
Hijau (44%), Merah dan Hitam (31%)
|
Cyan
|
Hitam (81%), Kuning (75%), Putih (31%)
|
Kuning (69%), Hijau (62%), Putih (56%)
|
Magenta
|
Hijau (75%), Merah (56%), Cyan (44%)
|
Cyan (81%), Hijau (69%), Merah (44%)
|
Kuning
|
Putih dan Cyan (81%)
|
Putih (81%), Cyan (56%), Hijau (25%),
|
Saat membuat aplikasi, para desainer harus memahami psikologi warna agar pencampuran warna tidak membuat mata merasa tidak nyaman dan cepat lelah karena mata harus melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan.
Aspek-aspek dalam pemakaian warna :
-
Aspek Psikologis
-
Hindari pemakaian warna yang tajam dan simultan. Warna merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat bersama-sama tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah
-
Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang sangat kecil. Penglihatan tidak diset untuk memandang sesuatu yang terperinci, tajam serta bergelombang pendek
-
Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru
-
Perlu pengaturan pencahayaan di dalam ruangan karena warna akan berubah ketika cahaya berubah
-
Hindari penempatan warna merah dan hijau secara berseberangan pada tampilan skala besar, gunakan warna biru dan kuning
-
Aspek Perseptual
Tidak semua warna bisa dibaca, secara umum warna latar belakang cenderung lebih gelap.
-
Aspek Kognitif
-
Jangan menggunakan warna yang berlebihan
-
Warna yang sama membawa “pesan” yang berbeda
-
Urutan warna sesuai dengan posisi spektralnya
-
Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
-
Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada layar tampilan dan bentuk cetakan
|