MEMORI PADA HUMAN & COMPUTER INTERACTION
Pada HCI, memori digolongkan menjadi :
-
Internal Memory
Memori yang dimiliki manusia (otak).
-
External Memory
Memori yang dimiliki oleh komputer, catatan atau tempat penyimpanan informasi di luar otak manusia, misalnya CD, DVD, Harddisk, RAM, Flashdisk dan sebagainya
BELAJAR
Belajar (learning) adalah salah satu cara untuk meningkatkan memori jangka panjang. Semua yang dipelajari akan diproses di dalam memori, apakah akan disimpan atau tidak tergantung dari metode atau cara informasi tersebut diproses.
Semua informasi yang kita terima setiap hari baik dari pendidikan formal ataupun nonformal tidak semuanya bisa menetap di dalam memori. Oleh karena itu taktik dan strategi belajar seharusnya diperhatikan dengan baik.
BERPIKIR
Berpikir (thinking) merupakan sesuatu yang dimiliki manusia untuk membedakan informasi, menyelesaikan masalah dan mempertimbangkan (berpikir merupakan suatu representasi pengetahuan)
Logika adalah bentuk representasi pengetahuan atau proses membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan fakta yang ada. Input dari proses logika berupa premis atau fakta yang diakui kebenarannya.
Ada tiga macam penalaran yang dapat dilakukan untuk mendapatkan konklusi, yaitu :
-
Penalaran Deduktif
Penalaran dimulai dari prinsip umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih khusus, misal :
Premis Mayor : Pak pos datang hari Senin sampai Jumat
Premis Minor : Hari ini hari Minggu
Konklusi : Pak pos tidak datang hari ini
-
Penalaran Induktif
Penalaran dimulai dari fakta-fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan umum atau generalisasi fakta yang terlihat untuk fakta yang belum terlihat, misal :
Premis A : Aljabar adalah pelajaran yang sulit
Premis B : Geometri adalah pelajaran yang sulit
Premis C : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit
Konklusi : Jadi matematika adalah pelajaran yang sulit
Munculnya fakta baru bisa mengakibatkan gugurnya konklusi yang sudah diperoleh, misalnya : " HCI adalah pelajaran yang sulit" karena HCI bukan bagian dari matematika sehingga pada penalaran ini sangat memungkinkan untuk terjadi ketidakpastian
-
Penalaran Abduktif
Penalaran dimulai dari penyebab fakta-fakta sehingga didapatkan kesimpulan, misal :
Premis : Nino sakit kepala setiap sudah ujian
Konklusi : Setiap Nino sakit kepala, pasti Nino sudah ujian
Pada penalaran ini juga memungkinkan untuk terjadi ketidakpastian, namun tidak ada salahnya untuk menggunakan informasi negatif untuk sementara hingga didapatkan kebenaran.
|