Karya musik dalam konteks seni pertunjukan




Download 34.52 Kb.
bet8/9
Sana24.03.2017
Hajmi34.52 Kb.
#2109
1   2   3   4   5   6   7   8   9
Musik Teater

Teater juga selalu melibatkan musik di dalam konteks seni pertunjukan. Menurut penulis peranan musik dalam teater di antaranya adalah sebagai berikut. (a) Memperkuat aspek cerita disajikan, sehingga nilai estetik dan pesan sampai kepada para penonton. (b) Dapat dilakukan sebagai penyeling (interlude) pada berbagi tahapan dalam cerita yang disajikan dalam teater. (c) Dapat menjadi bagian dari dialog itu sendiri, bahkan dalam drama musikal, sebagian besar dialog dinyanyikan atau menggunakan aspek dimensi ruang dan waktu di dalam musik. (d) dapat memperkuat suasana yang ingin dicapai dari adegan ke adegannya, bahkan efek sauara akan mempertegas suasana yang dibangun dalam pertunjukan teater, dan lain-lain.

Musik yang mandukung pemantasan dalam pertunjukan teater baik yang bersifat intruman maupun lagu, yang menghidupkan suasana di beberapa adegan dan babak dalam suatu pertunjukan. Musik teater terdiri dari: (1) musik pembuka, (2) musik pengiring, (3) musik pendukung susana teatrikal, dan (4) musik penutup. Musik pembuka

adalah musik di awal pertunjukan teater. Fungsi musik pembuka dalam pertunjukan teater ini adalah untuk mengangkat dan komunikasi awal terhadap imajinasi penonton dalam memberikan sedikit gambaran tentang pertunjukan teater yang akan di sajikan, atau bisa juga unruk pengkondisian penonton.

Musik pengiring merupakan musik yang digunakan unruk mengiringi pertunjukan di beberapa adegan pertunjukan teater atau perpindahan adegan/ setting. Peran dari musik pengiring dalam teater ini adalah untuk memberikan sentuhan indah dan manis agar ritme permainan seimbang dengan porsi permainan per adegan( tidak semua adengan di beri musik hanya poin-poin adengan tertentu yang dirasa perlu karena dapat merusak keseimbangan pertunjukan), seperti susana, tata lampu atau cahaya, setting, kostum, mimik ekpresi, dan properti.

Musik suasana dalam pertunjukan teater merupakan musik yang menghidupkan irama pertunjukan teater serta suasana dalam pertunjukan teater baik senang maupun gembira, sedih, tragis. Fungsinya adalah untuk memberikan ruh permainan yang menarik, indah, dan terlihat jelas antara klimaks dan anti klimaksnya.

Musik penutup dalam pertunjukan teater adalah musik terakir dalam dalam pementasan teater. Fungsi musik penutup ini adalah untuk memeberikan kesan dan kesan dari pertunjukan teater yang disajikan baik yang bersifat baik, buruk, gembira, sedih, sebagai pelajaran dan cermin moral penikmat seni teater.

Beberapa kompetensi untuk pencipta, aranger, dan pemusik teater, menurut penulis adalah sebagai berikut: (a) menguasai 1 atau 2 alat musik, (b) memiliki wawasan luas mengenai musik, (c) menguasai bebarapa aliran musik, (d) rajin dan tekun mendengarkan refrensi musik, (e) terus mencoba melakukan experimen musik baik dalam bentuk intrumen, lagu ataupun kolaborasi, (f) Mengusai teknis dalam penggunaan alat musik yang berhubungan langsung dengan sound system, dan lain-lain, yang terpenting adalah proses belajar sepanjang hayat dikandung badan, dan rendah hati.

Tahapan-tahap yang dilakukan pemusik teater dalam proses pertunjukan teater, dapat digambarkan sebagai berikut. (1) Mempelajari naskah yang akan disajikan kemudian setelah mengetahui plot dan alur ceritanya kemudian membuat arasemen musik atau lagu (diusahakan tidak hanya satu karya), (2) Melakukan konsultasi dan komunikasi dengan sutradara jangan sampai terputus, dan intensitas diskusi dijaga dengan sutradara, selama proses produksi, termasuk pementasan, (3) Presentasi musik pembuka,pengiring, suasana, dan penutup dengan sutradara sesuai dengan keinginan sutradara. (4) Intensif mengikuti latihan dengan tujuan agar dapat meraba irama permainan yang akan menghasilkan nada, ritme, dan ide di adengan tertentu dengan ritme permainan yang seimbang dan penekanan nada yang kuat sesuai porsi adegan. (5)

Komunikasi antar aktor/aktris dan semua yang terlibat didalam pementasan, supaya nada yang di tuangkan d permainan sesuai dengan rasa penokohan yang dilakoninya. (6) Melakukan latihan gabungan agar tercipta keseimbangan rasa antar semua kru baik tim seting ,tim lighting, aktor/aktris dan tim musik jadi kesatuan panggung, dan lain-lain.



Penempatan sound system dalam pertunjukkan teater sangat penting karena faktor pendukung yang memberikan efek bunyi dan suara. Pengaturan sound yang tepat dan seimbang sesuai dengan besar kecilnya ruangan akan mempengaruhi kenayamanan audiens untuk menikmati pertunjukan dan dukungan kualitas sound, baik pementasan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.



Download 34.52 Kb.
1   2   3   4   5   6   7   8   9




Download 34.52 Kb.

Bosh sahifa
Aloqalar

    Bosh sahifa



Karya musik dalam konteks seni pertunjukan

Download 34.52 Kb.