Prosedur kerja
Alat dan bahan
-
aluminium foil
-
klip kertas
-
beaker glass
-
tabung reaksi
-
gunting
-
bunsen
-
kaki tiga
-
alkohol
-
iodium
-
tanaman berdaun dalam pot
Cara kerja
-
Letakkan tumbuhan berdaun di tempat gelap sekitar 2 – 3 hari.
-
Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian permukaan daun dengan aluminium foil. Gunakan klip untuk menjepitnya.
-
Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung selama sekitar 5 jam.
-
Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan lakukan pengujian dengan lugol.
-
Cara melakukan uji amilum / lugol:
a. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
b. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya (lihat gambar)
c. Cucilah daun di bawah air mengalir
d. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah perubahan warnanya
Pertanyaan
-
Adakah perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak ditutup? Jelaskan mengapa demikian.
-
Simpulan apakah yang bisa kamu ambil dari percobaan ini?
Hasil Pengamatan :
UJI OKSIGEN SEBAGAI HASIL FOTOSINTESIS
Disain yang pertama ini merupakan praktikum yang pernah dilakukan oleh Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis melepaskan oksigen. Di sini sekaligus diberikan beberapa perlakuan untuk membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Tujuan
– Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
– Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis
Alat dan bahan
-
Beaker glass 100 ml
-
Corong kaca kecil
-
Tabung reaksi
-
Thermometer
-
Bascom plastik /ember kecil
-
Es
-
Air hangat 400C
-
NaHCO3
-
Kawat
Desain alat percobaan
Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
Cara kerja
-
Rangkailah alat dan bahan seperti gambar sebanyak 5 perangkat. Upayakan tabung reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
-
Berilah perlakuan sebagai berikut:
-
Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
-
Perangkat ke dua diberi NaHCO3
-
Perangkat ke tiga diberi es batu
-
Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
-
Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
-
Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
-
Cara membuktikan gelembung yang dihasilkan merupakan oksigen: dimasukkan dengan cepat sebuah lidi yang ujungnya membara ke dalam tabung reaksi pada perangkat percobaan. Ujung lidi yang membara dalam beberapa detik akan tampak menyala lebih terang.
Hasil Pengamatan :
No
|
Perlakuan
|
Gelembung*)
|
1
|
Cahaya matahari langsung
|
|
2
|
Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3
|
|
3
|
Cahaya langsung + es batu
|
|
4
|
Cahaya langsung + air hangat
|
|
5
|
Tempat teduh
|
|
*) Keterangan : beri tanda untuk jumlah gelembung yang muncul (-) bila tidak ada gelembung (+) bila sedikit gelembung (++) bila sedang gelembung (+++) bila banyak gelembung (++++) bila banyak sekali gelembung
Pertanyaan
-
Berdasarkan kegiatan di atas, tentukan:
a. Variable bebasnya ……………………………………
b. Variabel terikatnya ……………………………………
c. Variable kontrolnya …………………………………
-
Apakah tujuan penggunaan senyawa NaHCO3 ?
-
Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak?
-
Perlakukan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa?
-
Berdasarkan kegiatan tsb tentukan faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?
-
Berdasarkan kegiatan tsb faktor manakah yang paling efektif untuk berlangsungnya proses fotosintesis?
Diskusi / Jawaban
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU MEDIA KAPAS BASAH
Tujuan
-
Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumubuhan kacang hijau.
-
Mengetahui tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau.
-
Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau.
Teori Singkat
A.Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel - sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan bersifat kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
B. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim–enzim akan mulai mencerna bahan–bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient–nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amylase, dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim tersebut.
C. Tipe Perkecambahan
1. Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
2. Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
D. Pertumuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
-
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik).
-
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
-
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
E. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas pembelahan kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor eksternal:
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembaban.
3. Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat berupa unsur makro dan unsur mikro.
4. Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
5. Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan biji.
Faktor internal:
1. Hormon
Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
merangsang aktivitas kambium.
Sitokinin : merangsang pembelahan sel.
merangsang pembesaran batang dan akar.
Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal.
merangsang pertumbuhan raksasa.
Gas etilen : menghambat perkembangan akar.
menghambat pembentukan bunga.
Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun.
menyebabkan dormansi pada biji.
Prosedur Kerja
Alat dan Bahan :
Dua (2) gelas aqua plastik
Kapas
Biji kacang hijau
Air
Cara Kerja :
-
Biji kacang hijau direndam dalam air selama semalam.
-
Dua (2) gelas aqua plastik disiapkan dan di dalamnya diberi kapas yang sudah ditetesi air
-
Masing – masing gelas ditandai dengan memberi label GELAP dan TERANG.
-
Biji kacang hijau yang telah direndam semalaman diletakkan di dalam 2 gelas aqua.
-
Masing–masing gelas berisi 5 biji kacang hijau.
-
Letakkan gelas aqua yang berlabel GELAP di tempat yang gelap seperti di dalam kardus atau di kolong tempat tidur.
-
Letakkan gelas aqua yang berlabel TERANG di tempat yang terang atau mendapat cahaya matahari seperti di samping jendela atau di halaman rumah.
-
Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
-
Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna daun selama 7 hari.
Hasil Pengamatan :
|